Permusuhan kepada Adam oleh iblis akan
terus berlanjut hingga akhir masa. Tiap-tiap zaman yang di dalamnya
diutus para rasul terdapat iblis-iblis kecil yang selalu mengobarkan
perlawanan kepada Allah serta permusuhan kepada utusan-utusan-Nya. Allah
berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 213 :
“Manusia itu adalah ummat yang satu.
(Setelah timbul perselisihan), maka Alloh mengutus para nabi, sebagai
pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan, dan Alloh menurunkan
bersama mereka Kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara
manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan.”(Al-Baqarah: 213)
Syaikh Dr. Sayyid Imam berkata tentang
ayat ini, “Tidak ada seorang Rosul pun yang diutus melainkan pasti ada
golongan dari kaumnya yang kufur, bahkan Rosululloh SAW bersabda tentang
sebagian nabi yang datang pada hari kiamat:
“…dan datang seorang nabi sementara tidak ada seorangpun yang mengikutinya.” (Hadits muttafaq alaih, dari Ibnu Abbas)
Allah Subhanahu wa Ta'ala kisahkan kepada kita contoh dari hal ini, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
“Dan sesungguhnya Kami telah
mengutus kepada (kaum) Tsamud saudara mereka Shaleh (yang berseru):
“Sembahlah Alloh.” Tetapi tiba-tiba mereka (jadi) dua golongan yang
bermusuhan.” (An-Naml: 45)
Tatkala Rosul mengajak mereka untuk beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala saja, maka mereka terpecah kepada dua kelompok dan terjadilah permusuhan antara mereka. Demikianlah hingga Allah Subhanahu wa Ta'ala
tutup para Rosul dengan diutusnya Muhammad SAW, manusia masih terbagi
kepada mukmin dan kafir, sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits:
“…dan Muhammad telah ‘memecah belah’ umat manusia.” (HR. Bukhori)
Ini akan terus berlangsung hingga hari kiamat.” (Al-Umdah)
Dalam sumber yang sama beliau (Dr.
Sayyid Imam asy-Syarif) menyebutkan beberapa contoh permusuhan orang
kafir terhadap umat Islam. Setidaknya beliau memberikan 16 contoh :
- Mendustakan orang beriman
- Memperolok dan menghina orang beriman
- Menuduh gila kepada mu’minin
- Menuduh orang-orang mu’min gila kekuasaan
- Menuduh orang beriman berbuat kerusakan dan ingin mengganti ideologi
- Menghina kaum mu’min karena mereka lemah dan miskin
- Merasa sial dengan keberadaan orang-orang beriman dan menganggap ajaran yang mereka bawa menjadi sebab datangnya bencana, perpecahan, kefakiran dan lain sebagainya
- Berdebat dengan cara batil untuk membantah kebenaran dan menyesatkan orang banyak
- Memprovokasi orang banyak untuk memusuhi kaum beriman
- menuduh orang beriman sebagai kelompok minoritas yang ingin memaksakan pendapat kepada kelompok mayoritas
- Orang-orang kafir beranggapan kekafiran mereka lebih baik daripada agama yang benar (Islam)
- Menipu orang awam dengan berbagai cara dan sarana agar mereka tidak mengikuti orang-orang beriman
- Membuat orang-orang beriman kelaparan untuk memalingkan mereka dari agamanya
- Berusaha menimbulkan fitnah dalam agama orang beriman
- Mengancam kaum mukminin dengan penjara dan dibunuh jika mereka tidak mau meninggalkan agama mereka serta mau berkompromi dengan jalan yang ditempuh oleh orang-orang kafir
- Menyiksa, membunuh dan memerangi
Karena orang kafir memusuhi orang
beriman lantaran keimanannya maka setiap kali iman seseorang meningkat,
permusuhan orang kafir terhadap dirinyapun semakin meningkat, oleh
karena itu Rosululloh SAW bersabda:
“Manusia yang paling dahsyat ujiannya adalah para nabi, kemudian yang berikutnya dan berikutnya; seseorang diuji menurut kadar keimanannya.” (HR. Tirmidzi dan ia men-shohih-kannya) [sksd]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar