(Shoutussalam.com) Hari jumu’ah adalah hari yang
kini sudah dikenal oleh manusia di seluruh penjuru dunia. Hari ini
adalah hari raya mingguan kaum Muslimin di seluruh dunia. Pada hari
jumu’ah semua kaum muslimin berbondong-bondong menuju masjid untuk
merayakan hari raya ini,mereka membersihkan diri sebersih
mungkin,mengenakan pakaian seindah mungkin,hingga bermandikan minyak
wangi bagi kaum laki-lakinya. Dahulu, pada masa jahiliyah hari jumu’ah
dinamakan dengan Al ‘arubah (العروبة).kemudian orang yang pertama kali
memberi nama jumu’ah adalah Ka’ab bin luay.
Di riwayatkan sebab penamaan hari ini adalah ketika penduduk Madinah
berkumpul sebelum kedatangan Rasululullah shalallahu alaihi wa sallam,
kemudian orang anshar berkata:”orang yahudi memiliki satu hari yang
mereka berkumpul setiap tujuh hari,dan orang nashrani juga seperti itu,
maka tidakkah kita menjadikan satu hari bagi kita berkumpul pada hari
itu untuk berdzikir kepada Allah Subhanahu wa ta’ala dan bersyukur
padaNya. Maka orang-orang berkata: hari sabtu milik orang yahudi,hari
ahad milik orang nashrani,maka jadikanlah hari Al ‘arubah. Merekapun
berkumpul di tempat As’ad bin Zurarah, dia shalat dengan mereka dua
raka’at pada hari itu,dan memberi peringatan pada mereka,kemudian
dinamakan Al jumuah ketika manusia berkumpul pada hari itu. Dia juga
menyembelih seekor domba, hingga orang-orang mengambil makan siang dan
malam darinya. Inilah hari Jum’ah pertama dalam Islam.
Cara melafadzkan hari Jum’ah ternyata juga bermacam-macam. Jumhur
membaca dengan mendhommahkan jim dan mim (الجُمُعة), Az zuhri dan Al
a’masy membaca dengan mendhommahkan jim dan mensukunkan mim
(الجُمْعة)ini adalah bahasa tamim, abu al’aliyah dan Annakh’i membaca
dengan mendhommahkan jim dan memfathahkan mim (الجُمَعة) yang menjadi
sifat hari itu yaitu hari dimana manusia berkumpul. Sedangkan yang
paling fasih dan masyhur adalah (الجُمُعة) dengan mendhommahkan mim.
Sebagaimana ibnu Abbas berkata: Alqur’an di turunkan dengan tasqil dan
tafkhim,maka bacalah dengan jumu’ah الجُمُعة .
Hari jumu’ah adalah hari yang paling mulia dan paling utama secara
mutlak, hal sebagaimana di sebutkan dalam riwayat Muslim dari abu
hurairah Nabi Shalallahu alaihi wa sallam bersabda:”sebaik-baik hari
yang matahari terbit pada hari itu adalah hari jumu’ah, pada hari ini
Adam alaihissalam diciptakan, pada hari ini juga Adam dimasukkan dan di
keluarkan dari surga, dan tidaklah terjadi hari akhir kecuali pada hari
jumu’ah.”
Selain keutamaan yang telah disebut oleh Rasulullah dalam hadist di
atas, masih terdapat banyak keutamaan lainnya seperti berkumpulnya
manusia dalam jumlah besar untuk melaksanakan shalat, mendengarkan ayat
dan hadist dari para khatib jumu’ah, sehingga bertambahlah keimanan
mereka. Kaum muslimin juga dapat bersilaturahim dengan adanya
perkumpulan ini, mereka saling bertemu dengan saudara seiman yang tidak
saling mengenal hingga dapat mengetahui siapa yang berudzhur tidak bisa
menghadiri sholat jumu’ah karena sakit kemudian dapat bersama-sama
menjenguknya.
Hari jumu’ah juga dapat dijadikan sebuah kesempatan emas bagi para
ulama’, ustadz, khatib untuk menyatukan umat Islam dan menerangkan
tentang hakikat agama Islam yang mulia.Karena bukanlah hal yang mudah
untuk mengumpulkan kaum muslimin dalam jumlah besar dan tempo waktu
mingguan kecuali pada hari Jumu’ah. Wallahu A’lam (ehsani)
*referensi:Tafsir ayatul ahkam,Muhammad ali asshobuni.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar