Kenyataan hari ini adalah impian hari kemarin
(Imam Asy Syahid Hasan Al Banna)
Sahabatku…
Jika engkau mau membaca sejarah biografi tokoh-tokoh ternama. Maka
engkau akan temukan bahwa apa yang telah mereka ciptakan berawal dari
mimpi.
Ketika aku mencari nama orang yang bisa mengenali dan menghidupkan
impiannya, saya berpikir tentang visioner dan pioner mobil Henry Ford.
Dia menyatakan, “Semua rahasia hidup yang berhasil adalah menemukan apa
yang ditentukan nasib pada kita, dan kemudian melakukannya.”
Orang-orang lainnya berani bermimpi dan mereka sukses. Beethoven
menyadarkan dunia akan kemampuan hebatnya dalam musik ketika dia membuat
sejumlah simfoni, dan ini terjadi setelah dia kehilangan
pendengarannya. Charles Dickens dulunya bermimpi untuk menjadi seorang
penulis dan akhirnya dia menjadi novelis yang bukunya paling banyak
dibaca orang di Inggris pada zaman Victoria – meskipun dia dilahirkan di
keluarga miskin.
Thomas Edison melamunkan sebuah lampu yang bisa dihidupkan dengan
listrik, memulai dari tempat ia berdiri untuk mengubah impiannya menjadi
tindakan. Dan walaupun dia menemui lebih dari sepuluh ribu kegagalan,
dia tetap memegang teguh impiannya sampai dia menjadikannya sebuah
kenyataan fisik. Pemimpi praktis pantang menyerah!
Wright bersaudara memimpikan sebuah mesin yang bisa terbang di udara.
Sekarang setiap orang bisa melihat bukti di seluruh dunia bahwa impian
mereka menjadi kenyataan.
Marconi memimpikan satu sistem untuk mengendalikan kekuatan ether
yang tidak kelihatan. Bukti bahwa impiannya tidak sia-sia bisa ditemukan
pada setiap pesawat radio dan televisi di seluruh dunia. Mungkin Anda
tertarik untuk mengetahui bahwa “teman-teman” Marconi menyuruh agar dia
di kurung dan di periksa di sebuah rumah sakit jiwa ketika ia
mengumumkan bahwa dia telah menemukan prinsip yang bisa digunakan untuk
mengirim berita melalui udara tanpa bantuan kabel atau sarana fisik
komunikasi langsung lainnya.
Menurut Jhon C. Maxwell sebuah impian bisa melakukan banyak hal kepada kita:
Pertama, impian menunjukkan arah kepada kita. Ia
bisa berperan sebagai kompas, memberitahu kita arah mana yang harus
ditempuh. Hingga kita mengenali arah yang benar itu, kita tidak akan
pernah mengetahui apakah langkah kita benar-benar merupakan kemajuan.
Langkah kita mungkin membawa kita ke belakang dan bukan ke depan. Jika
engkau bergerak ke sembarang arah selain menuju impianmu, engkau akan
kehilangan kesempatan-kesempatan yang diperlukan untuk mencapai
kesuksesan.
Kedua, impian meningkatkan kekuatan kita. Tanpa
impian, kita mungkin harus berjuang keras untuk melihat kekuatan yang
ada dalam diri kita karena kita tidak bisa melihat situasi di luar
keadaan kita saat ini. Akan tetapi dengan impian, kita mulai memandang
diri kita dalam cahaya baru, karena mempunyai kekuatan yang lebih besar
dan mampu merentangkan dan berkembang untuk mencapainya. Setiap
kesempatan yang kita temui, setiap sumber yang kita dapatkan, setiap
talenta yang kita kembangkan, menjadi bagian kekuatan kita untuk tumbuh
ke arah impian itu. Semakin besar impian, semakin besar pula
kekuatannya.
Ketiga, impian membantu kita menentukan prioritas.
Impian memberi kita harapan untuk masa depan, dan ia juga memberi kita
kekuasaan di saat ini. Impian membuat kita memprioritaskan segala
sesuatu yang kita lakukan. Seseorang yang memiliki impian mengetahui apa
yang akan atau harus dikorbankannya agar bisa maju. Dia mampu mengukur
segala sesuatu yang dikerjakannya apakah membantu atau menghambat impian
itu, memusatkan perhatiannya pada hal-hal yang membawanya lebih dekat
pada impian itu dan memberi sedikit perhatian pada hal-hal sebaliknya.
Keempat, impian menambah nilai pada pekerjaan kita.
impian menempatkan segala yang kita lakukan ke dalam perspektif. Bahkan
tugas-tugas yang tidak menyenangkan menambah nilai saat kita mengetahui
hal itu memberi kontribusi pada pemenuhan impian. Setiap aktivitas
menjadi bagian penting di dalam gambar yang lebih besar itu.
Kelima, impian meramal masa depan kita. ketika kita
mempunyai impian, kita bukan hanya penonton yang duduk di belakang dan
mengharapkan segala sesuatu berubah membaik. Kita harus aktif ikut serta
dalam membentuk tujuan dan arti hidup kita. Angin perubahan tidak
begitu saja meniup ke sini dan ke sana. Impian kita, ketika dilanjutkan,
mungkin sekali merupakan peramal masa depan kita.
Sahabatku…
Ada perbedaan antara mengangankan suatu benda dan siap menerimanya.
Tidak ada seorang pun siap untuk sesuatu sampai dia yakin akan
memperolehnya. Keadaan pikiran harus penuh keyakinan bukan hanya
berharap atau mengangankan. Keadaan pikiran yang terbuka sangat penting
untuk keyakinan. Pikiran yang tertutup tidak mengilhamkan keyakinan
keberanian, atau kepercayaan !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar