Cikal Bakal pesawat terbang diperkenalkan pertama kali oleh Armen Firman, ilmuwan muslim yang hidup pada masa kekhalifahan Muhammad Amir bin Abdurrahman
di Cordoba, Spanyol. Pada musim gugur tahun 852, Armen melakukan uji
coba dengan cara terjun melayang menggunakan jubah dari menara di
Cordoba. Uji coba itu berjalan mulus. Armen hanya mengalami luka-luka
ringan, karena sayap pesawatnya mampu menahan hembusan angin musim
gugur. Sejarah itu disaksikan oleh banyak ilmuwan musliam lainnya, salah
seorang diantaranya adalah Abul Qasim Abbas ibn Firnas, seorang ilmuwan muda murid Abul Hasan Ali bin Nafi'
(Ziryab sang burung hitam). Ibn Firnas sangat terkesan dengan aksi
Armen, lalu mulai melakukan penelitian tentang dunia penerbangan. Pada
tahun 875, Ibn Firnas menciptakan konsep pesawat terbangnya sendiri dan
melakukan percobaan di menara di Cordoba.
Sore itu
di tahun 875, Ibn Firnas mengundang kurang dari dua belas orang
masyarakat Cordoba untuk berkumpul di sebuah bukit di Andalusia,
Spanyol, menyaksikan uji coba yang disebutnya dengan "terbang seperti
burung" di mana ia akan terjun dari sebuah menara di sebuah lembah.
Kepada mereka Ibnu Firnas memamerkan putaran baling-baling pesawatnya,
lalu dua bagian sayap burung yang berkait dengan kaki dan lengannya.
Setelah itu, Firnas naik ke menara lalu melompat. Hasilnya, Firnas jatuh
dan mengalami luka-luka. Firnas memperbaiki sayap-sayap pesawatnya,
lalu naik kembali dengan ketinggian yang di tambah. Pada penerbangan
kedua, Ibnu Firnas berhasil melayang di atas ketinggian beberapa ratus
kaki, berputar-putar lalu membumbung tinggi, seperti yang dikatakannya
sebagai "terbang seperti burung". Mu'min Ibn Said, seorang penyair yang hidup sejaman dengan Firnas mencatat aksi Firnas dengan kata-katanya: Firnas terbang lebih cepat daripada burung poenix, ketika ia mengenakan bulu-bulu dibadannya seperti burung manyar.
Setelah Ibn Firnas, percobaan di dunia penerbangan dilakukan pada tahun 1003 oleh Farabi Ismail Al-Jauhari, seorang guru asal Iran yang menyukai tata bahasa Arab.
Al Jauhari menggunakan pesawat terbang tak dikenal yang diluncurkannya
dari atas atap masjid tua Nishabur di Khurasan, Turkistan. Pada tahun
1162, saat berkecamuk perang salib, para tentara muslim sudah
menggunakan pesawat terbang untuk melakukan serangan. Para Saracen (Muslim zaman perang salib) berdiri di atas Hippodrome Constantinople dengan sebuah peralatan terbang seperti jubah.
Marco Polo
dalam sebuah perjalanannya mencatat aksi terbang layang di Asia Timur.
Bagi Marco itu sebuah aksi yang misterius yang teka-tekinya tidak
terungkap hingga pada abad 16 Leonardo Da Vinci mencoba
memecahkan teka-teki pesawat terbang yang diperkenalkan Ibn Firnas. Da
Vinci merasa terkunci dengan misteri burung-burung hingga genius Italia
itu melakukan pembedahan terhadap unggas yang menghasilkan rancangan
mesin terbang yang diikatkan di punggung seorang laki-laki.
Setelah Da Vinci, percobaan penerbangan yang lebih modern dan berhasil dilakukan oleh Hezarfen Ahmed Celebi,
pilot Turki paling terkenal pada masa Khalifah Usmani di bawah
pemerintahan Sultan Murad IV. Diilhami rancangan Da Vinci, dengan
mengoreksi beberapa bagian dan sistim keseimbangannya, Hezarfen
mengambil pelajaran burung rajawali. Setelah melakukan sembilan kali
percobaan, Hezarfen menemukan formula yang pas untuk sayap pesawatnya.
Pada tahun 1638, dengan ketinggian 183 kaki dari Galata Tower di dekat Bosporus Istambul,
Hezarfen melakukan uji coba penerbangan. Hezarfen terbang menuju
Uskudar lalu berbelok ke Bosporus, dan sukses! Hezarfen mendarat mulus
di sebuah tempat di Borporus. Peristiwa ini di rekam oleh Evliya Celebi, seorang turis, yang kemudian menulis kesaksiannya dalam bukunya Seyahatname (Catatan perjalanan). Prototipe pesawat Hezarfen inilah yang 200 tahun kemudian menjadi bahan percobaan di tempat lain oleh Wright Bersaudara pada bulan Desember 1903. Lima Puluh tahun setelah Hezarfen mencatat sukses, saudaranya Ladari Hasan Celebi, menemukan roket berawak yang diluncurkannya dengan menggunakan 300 pon serbuk mesiu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar