Banyak pendapat mengatakan bahwa kondisi
dunia dewasa ini berada di ambang datangnya tanda-tanda besar Kiamat.
Karena di masa kita hidup dewasa ini sudah sedemikian banyak
tanda-tanda kecil yang bermunculan. Praktis hampir seluruh tanda-tanda
kecil kiamat yang disebutkan oleh Nabi shollallahu ’alaih wa sallam
sudah muncul semua di zaman kita. Maka kedatangan tanda-tanda besar
tersebut hanya masalah waktu. Tanda besar pertama yang bakal datang
ialah keluarnya Dajjal. Namun sebagian ulama berpendapat bahwa sebelum
munculnya Dajjal harus datang terlebih dahulu Tanda Penghubung antara
tanda-tanda kecil kiamat dengan tanda-tanda besarnya. Tanda Penghubung
dimaksud ialah diutusnya Imam Mahdi ke muka bumi.
Dalam sebuah hadits Nabi shollallahu ’alaih wa sallam
mengisyaratkan bahwa Imam Mahdi pasti datang di akhir zaman. Ia akan
memimpin ummat Islam keluar dari kegelapan kezaliman dan
kesewenang-wenangan menuju cahaya keadilan dan kejujuran yang menerangi
dunia seluruhnya. Ia akan menghantarkan kita meninggalkan babak keempat era para penguasa diktator yang memaksakan kehendak dan mengabaikan kehendak Allah dan RasulNya dewasa ini menuju babak kelima yaitu tegaknya kembali kekhalifahan Islam yang mengikuti manhaj, sistem atau metode Kenabian.
“Andaikan dunia tinggal sehari sungguh
Allah akan panjangkan hari tersebut sehingga diutus padanya seorang
lelaki dari ahli baitku namanya serupa namaku dan nama ayahnya serupa
nama ayahku. Ia akan penuhi bumi dengan kejujuran dan keadilan
sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kezaliman dan penganiayaan.” (HR
abu Dawud 9435)
Lelaki keturunan Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam
tersebut adalah Imam Mahdi. Ia akan diizinkan Allah untuk merubah
keadaan dunia yang penuh kezaliman dan penganiayaan menjadi penuh
kejujuran dan keadilan. Subhanallah…! Beliau tentunya tidak akan
mengajak ummat Islam berpindah babak melalui perjalanan tenang dan
senang laksana melewati taman-taman bunga indah atau melalui meja
perundingan dengan penguasa zalim dewasa ini apalagi dengan
mengandalkan sekedar ”permainan kotak suara”..! Imam Mahdi akan mengantarkan ummat Islam menuju babak Khilafatun ’ala Minhaj An-Nubuwwah melalui jalan yang telah ditempuh Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam dan para sahabatnya, yaitu melalui al-jihad fi sabilillah.
Imam Mahdi akan berperan sebagai panglima
perang ummat Islam di akhir zaman. Beliau akan mengajak ummat Islam
untuk memerangi para Mulkan Jabriyyan (Para Penguasa Diktator) yang telah lama bercokol di berbagai negeri-negeri di dunia menjalankan kekuasaan dengan ideologi penghambaan manusia kepada sesama manusia.
Bila Allah mengizinkan Imam Mahdi untuk menang dalam berbagai perang
yang dipimpinnya, maka pada akhirnya ia akan memimpin dengan pola
kepemimpinan berideologi aqidah Tauhid, yaitu penghambaan manusia kepada Allah semata. Banyak ghazawat (perang) akan dipimpin Imam Mahdi. Dan –subhaanallah- Allah akan senantiasa menjanjikan kemenangan baginya.
“Kalian perangi jazirah Arab dan Allah
beri kalian kemenangan. Kemudian Persia (Iran), dan Allah beri kalian
kemenangan. Kemudian kalian perangi Rum, dan Allah beri kalian
kemenangan. Kemudian kalian perangi Dajjal, dan Allah beri kalian
kemenangan.” (HR Muslim 5161)
Lalu apa sajakah indikasi kedatangan Imam Mahdi? Dalam sebuah hadits Nabi shollallahu ’alaih wa sallam memberikan gambaran umum indikasi kedatangan Imam Mahdi. Ia akan diutus ke muka bumi bilamana perselisihan antar-manusia telah menggejala hebat dan banyak gempa-gempa terjadi. Dan kedua fenomena sosial dan fenomena alam ini telah menjadi semarak di berbagai negeri dewasa ini.
“Aku kabarkan berita gembira mengenai
Al-Mahdi yang diutus Allah ke tengah ummatku ketika banyak terjadi
perselisihan antar-manusia dan gempa-gempa. Ia akan penuhi bumi dengan
keadilan dan kejujuran sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan
kesewenang-wenangan dan kezaliman.” (HR Ahmad 10898)
Hadits berikut ini bahkan memberikan kita gambaran bahwa kedatangan Imam Mahdi akan disertai tiga peristiwa penting. Pertama, perselisihan berkepanjangan sesudah kematian seorang pemimpin. Kedua, dibai’atnya seorang lelaki (Imam Mahdi) secara paksa di depan Ka’bah. Ketiga,
terbenamnya pasukan yang ditugaskan untuk menangkap Imam Mahdi dan
orang-orang yang berbai’at kepadanya. Allah benamkan seluruh pasukan itu
kecuali disisakan satu atau dua orang untuk melaporkan kepada penguasa
zalim yang memberikan mereka perintah untuk menangkap Imam Mahdi.
“Akan terjadi perselisihan setelah
wafatnya seorang pemimpin, maka keluarlah seorang lelaki dari penduduk
Madinah mencari perlindungan ke Mekkah, lalu datanglah kepada lelaki
ini beberapa orang dari penduduk Mekkah, lalu mereka membai’at Imam
Mahdi secara paksa, maka ia dibai’at di antara Rukun dengan Maqam
Ibrahim (di depan Ka’bah). Kemudian diutuslah sepasukan manusia
dari penduduk Syam, maka mereka dibenamkan di sebuah daerah bernama
Al-Baida yang berada di antara Mekkah dan Madinah.” (HR Abu Dawud 3737)
Saudaraku, sebagian pengamat tanda-tanda
akhir zaman beranggapan bahwa indikasi yang pertama telah terjadi,
yaitu perselisihan dan kekacauan yang timbul sesudah wafatnya seorang
pemimpin. Siapakah pemimpin yang telah wafat itu? Sebagian berspekulasi
bahwa yang dimaksud adalah Saddam Husein. Karena semenjak kematiannya,
negeri Irak berada dalam kekacauan berkepanjangan. Wallahua’lam bish-showwab.
Bila analisa ini benar berarti dewasa ini kita sudah harus
bersiap-siap untuk berlangsungnya pembai’atan paksa Imam Mahdi di depan
Ka’bah.
Saudaraku, bila ketiga peristiwa di atas
telah terjadi, berarti Ummat Islam di seluruh penjuru dunia menjadi
tahu bahwa Imam Mahdi telah datang diutus ke muka bumi. Panglima ummat Islam di Akhir Zaman telah hadir.. . Dan bila ini telah menjadi jelas kitapun terikat dengan pesan Nabi shollallahu ’alaih wa sallam sebagai berikut:
“Ketika kalian melihatnya (kehadiran
Imam Mahdi), maka berbai’at-lah dengannya walaupun harus
merangkak-rangkak di atas salju karena sesungguhnya dia adalah
Khalifatullah Al-Mahdi.” (HR Abu Dawud 4074)
Ya Allah, izinkanlah kami bergabung
dengan pasukan Imam Mahdi. Ya Allah anugerahkanlah kami rezeki untuk
berjihad di jalanMu bersama Imam Mahdi lalu memperoleh salah satu dari
dua kebaikan: ’isy kariman (hidup mulia di bawah naungan syariat Allah)
atau mut syahidan (mati syahid). Amin…
Sumber : http://www.islam-kazkuz.co.cc/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar